Postingan

'Toxic Masculinity' dan Kesetaraan Gender

Gambar
(Sumber gambar dari akun IG @aff.clubs) Syukur, setelah introspeksi secara mendalam, aku tidak mengidap bahkan sebiji pun dari contoh-contoh 'Toxic Masculinity' ini. Demikian juga, aku menginginkan agar kaum lelaki tidak perlu memiliki sikap 'toxic'. Iya, aku merokok, tapi bukan karena demi terlihat jantan. Merokok bagiku sama seperti makan mie instan atau minum Sprite bagi kalian. Kita melakukannya, ya karena kita suka dan ingin melakukannya. Dan ketika kita melakukan apa yang ingin kita lakukan, selama tidak melanggar hukum dan norma, itulah kebahagiaan. Dalam hal kesetaraan gender, aku percaya laki-laki dan perempuan itu setara, dan bukan sama. Yang terpenting itu adalah kualitas. Tidak urus alat kelaminmu 'pisang' atau 'donat'. Yang paling baik di antara semuanya adalah yang paling bertakwa, paling beriman, dan paling berguna. Bukan suatu kehinaan bila seorang lelaki mengerjakan urusan domestik rumah tangga: masak, nyuci, dan nyapu. Pun, t

Makrab AMM dan Masalah Lingkungan

Gambar
Sumber gambar: milik AMM Petanimencatat - Tadi, dalam salah satu rangkaian kegiatan Makrab (Malam Keakraban) Aliansi Mahasiswa Mumbulsari (AMM) sebagaimana tergambar pada banner diatas, ada sambutan dari Kepsek tempat acara digelar. Oh iya, acara tersebut dilaksanakan di Islamic Garden School (IGS) Mumbulsari. Dalam sambutannya yang sudah tidak seperti 'sambutan' itu, intinya beliau berbicara tentang peran mahasiswa/pelajar dalam kehidupan masyarakat, dan lingkungan. Poin terakhir inilah yang menarik perhatian saya. Beliau katakan bahwa beberapa waktu lalu suhu meningkat hingga (terasa seperti) 41°C di Mumbulsari dan lingkungan sekarang yg sudah tidak bersih. Kotornya aliran air sungai, misalnya. Saya sangat sependapat dengan beliau. Bahwa, saat ini, yang lebih berbahaya dari persekutuan AS-Israel adalah ancaman perubahan iklim. Ini yang sedang kita, seluruh umat manusia di bumi, hadapi. Perubahan iklim yang ekstrim ini bukan saja mengancam manusia, tapi juga selur

Kala Ratih

Gambar
Sumber gambar: milik pribadi Petanimencatat - Sedari awal aku memang penasaran pada judul buku ini: Kala Ratih. Mula-mula aku menduga Kala Ratih semakna dengan 'waktu Ratih' atau 'saat Ratih' atau 'ketika Ratih'. Sampai aku membaca buku ini, rasa penasaranku tak pernah terselesaikan. Maka dari pemilihan judul, buku ini telah sukses, sekurang-kurangnya sukses membangunkan rasa 'kepo'-ku. Namun sebelumnya, aku kira penting menyampaikan ini. Aku tak bermaksud mengkritik atau memberi penilaian bagus-tidaknya karya sastra ini. Jangankan memberi penilaian, wawasanku tentang kesusastraan saja sangat minim. Bahkan aku tidak yakin apakah tulisan ini masuk kategori resensi buku atau tidak. Jadi, anggaplah tulisanku kali ini tak lebih dari sekadar curhatan seorang anak SMA yang baru keluar dari ruang kelas setelah mengikuti UAN pada mata pelajaran Matematika. Kala Ratih ternyata adalah dua nama tokoh yang digunakan pada setiap cerita. Dalam buku ini ada 12

Puput Menulis Memo

Gambar
Sumber gambar: milik pribadi Petanimencatat - Ponakanku, Puput namanya, sudah bisa menulis memo. Dia kelas 5 SD. Tulisan pada gambar ini adalah memo yang ditujukan pada mbahnya, orang tuaku sendiri. Aku sangat bangga ia mampu menulis memo, dan akan lebih bangga lagi jika ia membiasakannya. Setidaknya, terdapat 3 (tiga) alasan untuk hal ini. Pertama, dia akan terlatih menulis dan menyampaikan pesan secara singkat nan padat. Ini penting untuk meningkatkan kecakapannya menghindari berbicara 'mbulet', yang alih-alih memudahkan orang lain memahami pesan yang ingin disampaikan, tapi justru mempersulitnya. Kedua, kebiasaan meninggalkan memo ini bagian dari suatu etika agar orang-orang tidak mencemaskan kepergiannya. Karena memang sudah seharusnya, seremeh apapun suatu perkara, etika tetap tidak boleh disepelekan, apalagi ditinggalkan. Ketiga, emm... Opo yo? 🤔 Wes, koen mikir dewe ae, moso aku tok sing dikon mikir. Enakmen uripmu, mblo.. 😂 Akan tetapi, bukankah dengan

Sepenting Apa Hidup Jadi Kaya?

Gambar
Sumber gambar: milik pribadi Petanimencatat - "Jika kamu terlahir miskin, itu bukan salahmu. Tapi jika kamu mati dalam keadaan miskin, itu salahmu" Pernah 'kan dengar pepatah itu, atau semacam itu? Aku pernah. Kira-kira satu dasawarsa yang lalu. Ungkapan itu memotivasi. Entah siapa yang mengatakannya. Dan aku sepakat, waktu itu. Tapi sekarang lain. Benarkah mati dalam keadaan miskin (finansial) itu suatu kesalahan? Bagaimana jika seseorang mati dalam keadaan miskin bukan karena ia malas bekerja, tapi karena dimiskinkan? Misal, oleh orang-orang yang punya kekuatan modal lebih besar sehingga akses pada potensi yang lebih menguntungkan dihalangi bahkan dilenyapkan? Lagipula, apakah hidup ini jadi menarik, umpamanya, seluruh umat manusia kaya raya, banyak uangnya gitu? Lalu, apakah mungkin seluruh manusia di bumi bisa memiliki 'passive income' sebagaimana dijelaskan Robert Kiyosaki dalam Quadrant Cash Flow-nya? Impossible, I guess. Hal yan

Aku dan Buku Bajakan

Gambar
Sumber gambar: milik pribadi Petanimencatat - Dulu, 6 tahun yang lalu, ketika awal-awal tinggal di Surabaya, saya beli buku-buku bajakan yang ada Kampoeng Ilmu, sebuah pusat jual-beli buku macam Wilis di Malang atau Shopping di Yogyakarta. Waktu itu saya belum ada kerjaan dan hidup hanya mengandalkan subsidi dari orang tua. Saya seperti tidak punya pilihan. Saya dikirim kurang lebih 300rb/bulan. Sedangkan di saat yang sama, ambisi untuk membaca dan membeli buku lagi meluap-luap. Mungkin harusnya saya tidak perlu beli buku, cukup pinjam ke perpusda dan perpustakaan kampus. Tapi keinginan untuk mengoleksi buku bukan main besarnya. Hampir setiap bulan saya menyisihkan 100rb dari uang kiriman itu untuk belanja buku. Dan sisanya saya gunakan untuk bertahan hidup. Dengan uang 200rb, saya harus menyiasati agar cukup satu bulan. Selama setahun saya pergi ke kampus dengan berjalan kaki dari kontrakan yang jaraknya hampir 3 km. Hampir setiap hari. Kadang saya nebeng atau pinjam sep

Handphone yang Rusak

Gambar
Sumber gambar: geriyadjadoel.blogspot.com Petanimencatat - Aku mengetahui banyak hal yang mungkin tidak diketahui banyak orang. Kali ini aku mau bercerita tentang rahasia tuanku. Ya, tuan yang mempunyai hak atas diriku. Yang menebusku dari orang lain dengan sejumlah uang tertentu. Tuanku adalah seorang yang menyedihkan, lebih menyedihkan daripada aku. Bukan lantaran dia tidak mempunyai sesuatu yang berharga dalam hidupnya, melainkan justru karena dia memiliki seorang  kekasih yang amat dia cintai melebihi cintanya pada apapun. Aku berani bersumpah atas nama perusahaan yang telah menciptakanku: Dia tidak akan berhenti mencintai wanita pujaannya. Tuanku dan aku memiliki hubungan yang sangat erat, tapi bukan hubungan asmara atau simbiosis mutualisme seperti burung jalak dan kerbau. Sama sekali bukan. Hubungan kami itu persis seperti hubungannya dengan baju, atau celana, atau sepatu, atau kendaraan, atau barang-barangnya yang lain. Namun aku sepertinya menduduki posisi yang leb

Pemain Baru dan Tantangan Unai Emery

Gambar
Sumber Gambar: twitter.com Petanimencatat - Pada jendela transfer musim panas ini Arsenal menjadi klub dengan pembelanjaan terbesar di liga Inggris, mengalahkan duo Manchester. Ia membelanjakan 152 juta Euro untuk 6 orang pemain: Martinelli, Ceballos, Saliba, Pepe, Tierney, dan David Luiz. Dalam 15 tahun terakhir, baru kali ini Arsenal serius. Saya curiga Stan Kroenke sedang mabuk lem. Tapi apapun itu, perekrutan pemain-pemain tersebut, kabarnya, dibayar kredit. Karena dana yang tersedia untuk belanja musim ini sebetulnya cuma 45 juta euro. Saya pikir, dengan skuat yang ada sekarang, kemampuan meracik formasi dan ketangkasan pemilihan strategi dari Unai Emery benar-benar diuji. Arsenal sekarang diisi oleh pemain berkualitas di semua lini, baik pemain yang sudah berpengalaman ataupun pemain muda berpotensi. Dalam persaingan merebut gelar juara liga 2019/2010 , tidak bisa tidak, Arsenal harus ikut serta. Dan dengan materi pemain semegah sekarang, saya kira, bukan sebua

Imajinasi

Gambar
Sumber gambar: milik pribadi Petanimencatat - Aku baru saja selesai membaca novel Putri Sirkus dan Lelaki Penjual Dongeng, karya Jostein Gaarder, penulis asal Norwegia. Sebetulnya aku sudah lama memiliki buku novel itu. Sekitar 3 tahun yang lalu. Tapi, belum sempat aku membacanya, buku itu dipinjam oleh adik sepupu. Kemudian dipinjam oleh temannya dan, aku sangat yakin, berikutnya dipinjam oleh temannya teman adik sepupuku itu. Entah sudah berapa orang yang telah menjamah buku itu sebelum pemiliknya. Novel itu kembali padaku sekitar 5 bulan yang lalu, dan sudah dalam kondisi tidak menarik. Sungguh aku sangat menyesalkannya. Novel itu, seperti yang kuduga saat pertama kali melihatnya di toko buku, sungguh menarik. Ia menunjukkanku kedahsyatan imajinasi. Sesuatu yang kini sudah sangat jarang kulakukan. Sewaktu kecil, aku suka melamun. Membayangkan hal-hal yang dalam kenyataan sulit kulakukan, bahkan mustahil. Melamun pada akhirnya menjadi semacam pelarian atas keny

Aku Lagi Ngidam

Gambar
Sumber gambar: milik pribadi Petanimencatat - Dua hari yang lalu aku mendapatkan tembakau ini. Seorang sepupu membelikannya di dekat pasar Kecamatan Mumbulsari. Lalu, bagaimana rasanya? Ya, biasa aja sih. Sejauh ini aku menikmatinya. Rokok tembakau itu, bagiku, keren. Ya, hanya orang-orang kampung dan yang kampungan yang menilai rokok tembakau itu untuk orang miskin dan aki-aki. Padahal, siapapun orangnya dan apapun strata sosialmya dapat mengkonsumsinya kok. Yang penting punya duit untuk membelinya, atau tidak punya malu untuk memintanya pada orang lain. Perkara rokok tembakau itu dipandang sebagai rokoknya orang miskin atau orang yang sedang miskin, aku menduga karena mereka taunya harga tembakau itu murah. Bahkan ada yang satu ons harganya Rp. 10.000. FYI, satu ons itu jika dikonsumsi sendiri dan dengan intensitas yang wajar dapat bertahan hingga 7 hari. Lalu, bagaimana rasanya tembakau Rp. 10.000 per ons? Ya dalam penilaian umum, sulit untuk mengatakan 'enak'.

Setelah 21 Tahun Berlalu

Gambar
Sumber gambar: IDN Times Petanimencatat - Baru saja saya 'ngaji' sedikit tentang tragedi 1998. Sungguh menggetarkan. Ketika masih mahasiswa dulu, para senior di organisasi sering mengulang-ulang peristiwa '98. Masa reformasi, katanya. Mereka berkisah bagaimana mahasiswa mampu mengguncang Jakarta dan Indonesia yang akhirnya memaksa Pak Harto mundur dari jabatan presiden. Kisah heroik mahasiswa itulah yang terus didengungkan di telinga kami, para junior. Seolah-olah peristiwa '98 hanya peristiwa antara mahasiswa dan penguasa. Pada saat itu nada-nada kesombongan sayup-sayup terdengar. "Kita loh, mahasiswa, agent of change, juga agent of control. Kita, mahasiswa, pernah menggulingkan kezaliman dan kesewenang-wenangan penguasa Orde Baru (Orba)!" Ungkapan semacam ini sering aku dengar dari mereka--entah saat sambutan pembukaan acara organisasi, penutupan acara, ataupun dalam forum kecil yang mereka sebut 'kajian' dan 'diskusi' meskipun

Catatan: Omong Kosong Pembangunan Infrastruktur Jalan

Gambar
Sumber Gambar: Si Jago Merah/milik pribadi Petanimencatat - Dalam perjalanan ke warung kopi, saya tadi sempat terjebak macet, dan sepertinya cukup lama. Posisinya di sekitar perlintasan kereta api di belakang mall Royal Plaza Surabaya. Saya dari arah utara, di bilangan Jetis Kulon. Selain karena ada kereta yang melintas, jalan di daerah sana memang sempit dan ada simpang tiga di dekat perlintasan kereta itu. Saya tidak terkejut jika lalu lintas di sana sangat padat, karena jalur itu merupakan salah satu jalur utama ke/dari kampus Unesa. Tapi, meskipun tidak ada kereta yang melintas, biasanya di jam-jam tertentu tetap saja macet. Perihal kemacetan, saya mempunyai sebuah catatan. Tadi saya membaca sebuah berita yang berisi laporan penjualan kendaraan bermotor pada tahun 2018. Ada 1.152.641 unit kendaraan roda empat, dari berbagai merk, yang terjual di Indonesia. Artinya, ada 3.158 unit yang terjual dalam sehari atau ada 131 unit dalam satu jam atau kurang lebih ada 2 u

Menjadi Petani atau Nelayan di Negeri Agraria dan Maritim

Gambar
Sumber gambar: milik pribadi Petanimencatat - Kelak, entah kapan dan bagaimana, aku harus menjadi petani. Karena menjadi petani berarti menjadi bagian dari ketahanan pangan. Seseorang bisa memilih dan memutuskan untuk menjadi polisi, tentara, politisi, akuntan, guru, pengusaha, PNS, dokter, atau profesi apapun. Tapi, menjadi petani, ketahuilah, juga tidak kalah keren dari mereka yang berseragam, berjas, maupun bersepatu. Menjadi nelayan juga demikian, itu bukan profesi rendah. Maka tidak perlu malu untuk mengakui bila orang tua kita seorang petani, dan aku keturunan petani. Seseorang bisa saja mendapatkan penghasilan finansial lebih sedikit dari yang lain, tapi bukan berarti rejekinya lebih sempit. Bekerja menjadi apapun asal tidak melanggar hukum adalah mulia. Satu-satunya tipe orang yang patut disesali di muka bumi ini adalah pemalas dan indisipliner. Asal bermanfaat dan tidak menyusahkan orang lain, hidup sudah sangat berarti dan layak diteladani. Memiliki

Tanggapan untuk Sebuah 'Kata Pengantar'

Gambar
Gambar berasal dari tangkap layar Petanimencatat - Tulisan ini adalah tanggapan untuk sebuah 'kata pengantar'/ caption  dari postingan Mr. Rahasia di akun Facebook-nya sebagaimana gambar diatas. Saya berharap semua orang yang melihat judul berita itu ( disini ) membaca pula isi beritanya. Dan, apabila memang sudah membacanya, saya harap dibaca dengan seksama dan penuh kehati-hatian. Dalam beberapa hal, saya kadang tidak sependapat dengan KH. SAS. Meski demikian, hal itu tentunya tidak akan menghilangkan rasa hormat saya kepada beliau. Hal yang sama juga akan saya lakukan kepada Mr. Rahasia yang telah banyak mengajari dan memperkenalkan saya pada hal baru. Saya sungguh menaruh hormat. Tapi dalam perkara berita ini, tanpa bermaksud menggurui, kiranya kita perlu menata dan memperbaiki lagi cara membaca sebuah berita. Agar pesan yang baik tersurat maupun tersirat di dalamnya dapat ditangkap sebaik mungkin. Semaksimal mungkin. Ada beberapa hal yang saya catat dan tampa

Mengenang Bom MH. Thamrin dan Kisah Rasulullah di Thaif

Gambar
Sumber gambar: aktual.com Petanimencatat - Ingatkah kita pada kiaah yang menceritakan nabi Muhammad SAW. berdakwah kepada Bani Tsaqif di kota Thaif? Bukannya mendapat pengikut, justru beliau dipelakukan kasar, disakiti dan dihina. Rasulullah dinistakan di kota tersebut. Tapi uniknya, dari perlakuan barbar itu beliau sama sekali tidak marah. Sama sekali tidak tidak membalas. Sewaktu pulang dari Thaif, beliau dan sahabatnya, Zaid bin Haritsah, dalam keadaan terluka dan berdarah. Lalu, setiba di Qarnuts Tsa'alib, malaikat Jibril datang dan menawarkan apakah nabi Muhammad SAW. hendak memerintahkan agar mengangkat dua buah bukit dan melemparkan ke Bani Tsaqif. Namun, beliau justru menjawab tawaran dari malaikat Jibril itu dengan doa dan harapan. Beliau berdoa agar dari Bani Tsaqif tersebut lahir orang-orang yang hanya menyembah Allah Swt. Beliau juga meminta kepada Allah Swt. agar memberi hidayah kepada kaumnya, karena mereka hanya tidak tau. Itulah Muhammad bin Abdullah b

Gula, Rokok, dan Alternatif Pengganti

Gambar
Sumber gambar: katadata.co.id Petanimencatat - Di negeri ini, ketika masih bernama Hindia-Belanda, kita menjadi salah satu pengekspor gula terbesar di dunia. Tapi sekarang, setelah kita berkoar-koar Indonesia sudah merdeka, kita justru jadi pengimpor gula tergila. Mengalahkan negara-negara adikuasa macam Tiongkok maupun Amerika. Melihat hasil penelitian yang demikian, aku jadi teringat pada nasib rokok. Ia beberapa dekade ini menjadi kambing hitam dari hampir segala penyakit. Bahkan, ketika mata kananku agak rabun jauh, seorang kawan 'memvonis' bahwa itu disebabkan oleh asap dari rokok yang aku isap. Kenapa selalu rokok, dok? Kenapa? Bajigur sekali bukan? Kukira, tak perlu kusebutkan betapa sangat berbahaya gula bagi kesehatan, terlebih jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak. Tak hanya gula sih. Apapun yang berlebihan itu tidak pernah baik, termasuk terlalu cinta! Aih, maaf...maaf... Aku memang sering tidak terkontrol. Mari kita fokuskan pada gula saja

Sekilas Dialog Imajiner Tentang Cinta dan Jodoh

Gambar
Sumber gambar: ugetuget.com Petanimencatat - Di suatu sore yang cerah. Saya (S) dan seorang kawan (K) sedang mancing. Sambil menunggu umpan dimakan ikan, kami coba mengusir kebosanan dengan saling ngobrol. K  : Bro, kamu sedang naksir seseorang ya? Ayo ngaku... S  : Ehm... jujur aja sih, emang iya. K : Terus, dia juga naksir nggk sama kamu? S : nggak tau. K : Lah, tapi kamu sayang sama dia kan, mencintainya kan? S : Iya K : Apa kamu akan terus berusaha dan menunggu sampai dia menyukaimu? S : Ya pastilah... K : Hebat kamu, bro. Ok. Kita bikin pengandaian ya. Bagaimana jika kamu dijodohin sama orang tua kamu dengan wanita lain yang, katakanlah lebih sholehah, lebih cantik dan lain sebagainya, tapi sayangnya kamu tidak mencintainya? Apakah kamu akan memilih wanita yang kamu taksir itu atau wanita perjodohan dari orang tuamu? S : Jelas, aku akan pilih wanita dari perjodohan orang tua. K : Wah... Wah... Wah..., berarti kamu nggak cinta dong sama wanita ya

Aku Menghimbau "Green Living"

Gambar
Sumber gambar: Greenpeace.com Petanimencatat - Entah bagaimana caranya, kita harus mulai cara hidup baru. Sebuah cara hidup yang tidak sekadar berlandaskan pada kondisi "the now" tapi juga kelangsungan hingga generasi mendatang. Harus lebih memikirkan keadaan bumi hingga tetap layak huni bagi generasi yang akan datang. Tidak hanya untuk kita, manusia, tapi juga flora dan fauna. Gejala "climate change" yang tak menentu dan es di kutub yang terus mencair hingga menyebabkan volume air di lautan meningkat adalah salah dua tanda bahwa bumi kita semakin panas. Di tambah lagi penggunaan plastik untuk "konsumsi sekali pakai" yang kita lakukan membuat "tugas" bumi untuk meregenerasi dirinya semakin berat, karena plastik butuh ratusan tahun dapat terurai. Maka, tak perlu heran jika sering terjadi bencana akhir-akhir ini, karena begitulah 'cara' bumi menormalisasi dirinya. Dan, satwa-satwa yang dulu banyak berkeliaran, saat kita masih kec

Surat Terbuka untuk Para Jomblo

Gambar
Sumber gambar: kirie-hazuki.blogspot.com Petanimencatat - Gaes, selamat Hari Jomblo dunia ya. Kalian, para tuna asmara di seluruh dunia, harus merayakan ini. Harus berbangga hati menjadi bagian dari komunitas mulia ini. Hari Jomblo ini (11/11) juga harus disemarakkan, sebagaimana mereka yang berpasangan mengagungkan hari Valentine. Menjadi jomblo itu tidak dosa, gaes, karena yang dosa itu menghamili anak orang diluar nikah. Silakan menjomblo. Itu pilihan hidup. Tak perlu berkecil hati lantaran tak ada yang memelukmu sebelum tidur. Atau mengucapkan "selamat tidur" dan mengecup keningmu seperti di film-film. Jomblo itu 'hanya' soal tidak punya pasangan, bukan berarti krisis kasih sayang. Iya kan? Jadi berbahagialah kalian. Belum tentu mereka yang berpasangan punya kebahagiaan seperti kalian. Sebab, kebanyakan dari mereka adalah sekumpulan orang-orang tukang pamer. Mereka pandai menyembunyikan siksaan batin akibat permasalahan keluarga dan hidup mereka. Lal

'Polusi Informasi' dan Ketololan

Gambar
Sumber gambar: milik pribadi Petanimencatat - Gaes, perhatikan caption pada foto di atas. Jujur ya, itu adalah ungkapan yang sangat tolol dan menyebalkan. Sebab, caption itu sangat tidak sesuai (alias NGAWOOOR) dengan isi berita yang ditayangkan oleh jawapos[dot]com pada hari Jum'at pagi kemarin pukul 8.33 WIB. Silakan kalian periksa jika masih meragukan kejujuran Mohammad Iqrom. Sangat disayangkan ada ungkapan semacam itu. Lagipula, ungkapan seperti itu sebenarnya ungkapan macam apa sih, gaes? Kritis? Nggak. Berbobot? Nggak. Faktual? Enggak. Yang ada malah nyinyir. Kan repot, gaes. Ini kuberi tahu ya, gaes. Pemilik akun FB itu adalah teman sekelasku selama tiga tahun. Dia orang yang rajin, pekerja keras, dan suka menulis. Bahkan dia pernah buat cerita yang--katanya dulu--mau diterbitkan. Dan satu lagi, nilai bahasa Indonesianya loh, gaes, salah satu yang terbaik di kelas! Dia itu, terang saja, adalah orang yang pernah kuteladani dalam hal tulis-menulis, dulu. Sekaran