Surat Terbuka untuk Para Jomblo

Sumber gambar: kirie-hazuki.blogspot.com


Petanimencatat - Gaes, selamat Hari Jomblo dunia ya. Kalian, para tuna asmara di seluruh dunia, harus merayakan ini. Harus berbangga hati menjadi bagian dari komunitas mulia ini.

Hari Jomblo ini (11/11) juga harus disemarakkan, sebagaimana mereka yang berpasangan mengagungkan hari Valentine. Menjadi jomblo itu tidak dosa, gaes, karena yang dosa itu menghamili anak orang diluar nikah.

Silakan menjomblo. Itu pilihan hidup. Tak perlu berkecil hati lantaran tak ada yang memelukmu sebelum tidur. Atau mengucapkan "selamat tidur" dan mengecup keningmu seperti di film-film. Jomblo itu 'hanya' soal tidak punya pasangan, bukan berarti krisis kasih sayang. Iya kan?

Jadi berbahagialah kalian. Belum tentu mereka yang berpasangan punya kebahagiaan seperti kalian. Sebab, kebanyakan dari mereka adalah sekumpulan orang-orang tukang pamer.

Mereka pandai menyembunyikan siksaan batin akibat permasalahan keluarga dan hidup mereka. Lalu, di depan publik pura-pura tersenyum kecut. Cekrak-cekrek foto dengan keluarga kecilnya, lalu mengunggahnya ke medsos disertai kalimat-kalimat singkat dan sok bijak. Padahal di kesunyian malam mereka tidur seranjang tapi saling memunggungi. Berbisik-bisik saling melemparkan tuduhan dan kesalahan.

Sedangkan kalian yang jomblo bisa tidur jam berapa pun. Dimana pun dan dengan siapa pun. Kalian juga dapat berbuat apapun. Ngopi 3 hari 3 malam tanpa pulang pun tidak ada yang memarahi (kecuali kalian tanggung jawab lain loh ya).

Kalian para jomblo, nikmatilah waktu luang kalian. Berekspresi lah. Berkarya dan abdikan diri kalian untuk kreativitas dan peradaban. Ini waktu terbaik untuk kalian mengasah diri. Memperkaya skill dan pengalaman.

Tapi, jika sudah saatnya mengakhiri  kejombloan, pesan saya: jangan terburu-buru. Pernikahan itu bukan perlombaan semacam pacuan kuda. Jadi jangan ceroboh dan serampangan memilih pendamping hidup.

Ingatlah kalian, menikah itu bukan saja perkara memuncratkan sperma atau mencipta erangan paling erotis. Ini tidak hanya tentang melanjutkan keturunan, apalagi cuma buat gaya-gayaan agar tidak kalah sama teman-teman yang sudah menikah. Bukan seperti itu.

Menikah itu, bagiku, adalah mencari sahabat seperjuangan dalam hidup.

Jadi jangan main-main memilih pasangan hidup. Apalagi, katanya, mendidik anak dimulai dari memilih calon ibunya, begitupun sebaliknya. Agama sudah mensyaratkan banyak hal. Berusahalah untuk memenuhi itu semua dan bertawakallah.

Berhati-hatilah. Salah satu kesalahan terbesar dalam hidup adalah memilih orang yang salah untuk melakukan hal yang benar. Dalam hal ini, termasuk memilih pasangan hidup, gaes.

Kalau cuma 'tegang', ya dilemesin aja, dibawa santai dan mikir hal lain maksudnya. Kalau 'gatal', ya ditahan. Jangan digaruk, nanti luka dan infeksi loh. Apalagi tindakan menggaruk area yang gatal, cenderung adiktif. Bikin tagihan. Wkwkwk

Berpuasalah sekaligus berdoa supaya terhindar dari orang-orang munafik, yang misalnya di pagi hari berkata "aku sangat mencintaimu", tapi di sore hari jalan sama cowok lain.

Jadi, sekali lagi selamat Hari Jomblo, gaes. Berbahagialah apapun keadaannya dan bagaimana pun caranya. Jangan sampai kalian berpikir, "aku pernah bahagia dulu bersama si Fulan." Lalu, sekarang meringkuk di kamar dalam keadaan nestapa.

Wake up, gaes, orang yang katanya pernah membahagiakanmu itu sudah bahagia dengan lain. Cinta sih boleh, tapi jangan goblok lah. Fvck you!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

'Toxic Masculinity' dan Kesetaraan Gender

Sam Tobacco dan Rokok 'Tingwe'

Pemain Baru dan Tantangan Unai Emery

H-1 Lebaran Dini Hari di Warung Mie Instan

Kala Ratih

Aku Menghimbau "Green Living"