Mengenang Bom MH. Thamrin dan Kisah Rasulullah di Thaif

Sumber gambar: aktual.com


Petanimencatat - Ingatkah kita pada kiaah yang menceritakan nabi Muhammad SAW. berdakwah kepada Bani Tsaqif di kota Thaif? Bukannya mendapat pengikut, justru beliau dipelakukan kasar, disakiti dan dihina. Rasulullah dinistakan di kota tersebut.

Tapi uniknya, dari perlakuan barbar itu beliau sama sekali tidak marah. Sama sekali tidak tidak membalas.

Sewaktu pulang dari Thaif, beliau dan sahabatnya, Zaid bin Haritsah, dalam keadaan terluka dan berdarah. Lalu, setiba di Qarnuts Tsa'alib, malaikat Jibril datang dan menawarkan apakah nabi Muhammad SAW. hendak memerintahkan agar mengangkat dua buah bukit dan melemparkan ke Bani Tsaqif. Namun, beliau justru menjawab tawaran dari malaikat Jibril itu dengan doa dan harapan.

Beliau berdoa agar dari Bani Tsaqif tersebut lahir orang-orang yang hanya menyembah Allah Swt. Beliau juga meminta kepada Allah Swt. agar memberi hidayah kepada kaumnya, karena mereka hanya tidak tau.

Itulah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthallib. Carilah manusia di dataran bumi ini yang dapat menyamai kemuliaannya sebagai 'role model' bagi manusia! Kalau memang ada, saya siap jadi ketombe.

***

Kemarin siang Jakarta bergetar. Aksi bom bunuh diri terjadi di Jln. MH. Tamrin, Jakarta Pusat. Aksi teror ini menewaskan 7 orang: 5 orang pelaku; 1 orang polisi; dan seorang warga sipil.

Aksi teror, sebagaimana namanya, adalah kegiatan yang menebarkan rasa takut. Kita diinginkan menjadi masyarakat penakut. Masyarakat yang hanya berlindung di balik selimut, bersikap pasif, tidak tahu apa-apa dan akhirnya hanya menjadi masyakarat yang hilang kemerdekaannya. Itulah sebabnya kita harus melawan. Jangan takut, karena pada saat kita merasa takut, pada saat itu pula kita telah kalah.

Melihat respon masyarakat Indonesia, nampaknya pelaku dan perencana teror itu harus tercengang. Mereka lupa, atau memang tidak tahu, bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang matang dalam perjuangan. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penindasan sangatlah panjang. Bangsa Indonesia sudah khatam asam-garamnya perlawanan. Seharusnya mereka tahu. Dan seharusnya mereka menyesal!

Masyarakat Indonesia sama sekali tidak takut. Setelah aksi teror itu berlangsung, masyarakat Indonesia kembali pada aktifitas seperti biasanya. Bahkan ada pedagang asongan yang berjualan ke TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan ada yang ambil foto. Mana ada bangsa seperti bangsa ini?

Dukungan dan doa mengalir deras baik melalui media sosial ataupun media lainnya. Ada dukukan dan doa yang ber-hastag #PrayFor Jakarta di Tweeter. Ada pula #kamiTidakTakut, dan masih banyak lagi di media sosial lainnya. Bukankah ini penegasan bahwa bangsa Indonesia sama sekali tidak mundur? Jikapun aksi teror (penebaran ketakutan) itu adalah pesan, maka itulah jawaban masyarakat Indonesia. Kami tidak takut. Kami adalah bangsa Indonesia, bukan Syiria ataupun Irak.

***

Kawanku sekalian, mungkin kalian bertanya-tanya apa kaitan antara kisah dakwah nabi Muhammad SAW. di Thaif dan aksi teror di Jln. MH. Tamrin. Atau, sebelum pertanyaan itu terjawab, apakah memang benar ada kaitannya? Maka jawabanku: ada kaitannya karena 'dikait-kaitkan' dan tidak ada karena tidak mau mengaitkan.

Dalam pandangan sempitku masyarakat Indonesia dan nabi Muhammad SAW. memiliki kedudukan yang sama dalam masing-masing kasus diatas. Masyarakat Indonesia dan nabi Muhammad SAW. adalah korban, sedangkan Bani Tsaqif dan teroris itu adalah pelaku. Yang membedakan kita dan Beliau adalah Beliau memaafkan orang yang menyakitinya, sedangkan kita melawan dan mengecam orang yang menyakiti (menteror) kita.

Seharusnya kalau kita memang hendak menjadikan nabi Muhammad SAW. sebagai 'role model', kita harus menyontoh semua perilaku yang beliau ajarkan, termasuk memaafkan orang yang menyakitinya meskipun mampu untuk membalasnya. Tapi, yang kita lakukan adalah mendoakan diri sendiri, #PrayForJakarta, atau memprovokasi perlawanan, #kamiTidakTakut. Padahal, berdasarkan contoh yang ditunjukan oleh nabi Muhammad SAW. kita harusnya mendoakan para teroris itu. Misalnya, kita dapat menulis #PrayForTerorisSemogaMampus atau lainnya #TerorisMusnah.

Ya, kurang lebih begitulah keterkait-kaitkan antara kisah dakwah nabi Muhammad SAW. di Thaif dan aksi teror di Jln. MH. Tamrin. Semoga Indonesia tetap satu dan jaya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Terbuka untuk Para Jomblo

'Toxic Masculinity' dan Kesetaraan Gender

Sam Tobacco dan Rokok 'Tingwe'

Pemain Baru dan Tantangan Unai Emery

H-1 Lebaran Dini Hari di Warung Mie Instan

Kala Ratih

Aku Menghimbau "Green Living"