Makrab AMM dan Masalah Lingkungan

Sumber gambar: milik AMM

Petanimencatat - Tadi, dalam salah satu rangkaian kegiatan Makrab (Malam Keakraban) Aliansi Mahasiswa Mumbulsari (AMM) sebagaimana tergambar pada banner diatas, ada sambutan dari Kepsek tempat acara digelar. Oh iya, acara tersebut dilaksanakan di Islamic Garden School (IGS) Mumbulsari.

Dalam sambutannya yang sudah tidak seperti 'sambutan' itu, intinya beliau berbicara tentang peran mahasiswa/pelajar dalam kehidupan masyarakat, dan lingkungan. Poin terakhir inilah yang menarik perhatian saya.

Beliau katakan bahwa beberapa waktu lalu suhu meningkat hingga (terasa seperti) 41°C di Mumbulsari dan lingkungan sekarang yg sudah tidak bersih. Kotornya aliran air sungai, misalnya.

Saya sangat sependapat dengan beliau. Bahwa, saat ini, yang lebih berbahaya dari persekutuan AS-Israel adalah ancaman perubahan iklim. Ini yang sedang kita, seluruh umat manusia di bumi, hadapi.

Perubahan iklim yang ekstrim ini bukan saja mengancam manusia, tapi juga seluruh flora dan fauna. Dan itu hanya bermakna satu hal: jalan menuju kiamat semakin cepat dan dekat.

Pokok masalah dari ini semua adalah manusia sekarang lebih mencintai ego daripada eco demi gaya hidup yang instan dan tujuan komersil yang sangat menggiurkan.

Memang, non-renewable energy memberikan daya dan keuntungan--lebih-lebih secara finansial--yang sangat besar, tapi dampak buruknya (dalam jangka panjang) jauh lebih besar, dan tentu saja sangat merugikan. Berbanding terbalik dengan renewable energy.

Ironisnya, sekaligus tragis, meskipun non-renewable energy memberi keuntungan yang amat besar secara finansial, yang menikmatinya hanya orang-orang tertentu saja: konglomerat, elit, dan politikus rakus. Orang-orang biasa hanya mendapat dampak buruk lingkungannya.

Saya pikir, untuk masalah perubahan iklim yang tak menentu ini, hanya ada satu solusi: kita harus lebih menyukai eco daripada ego. Lebih mendahulukan lingkungan daripada keuntungan. Lebih suka pohon daripada beton, dan seterusnya.

Dan untuk Aliansi Mahasiswa Mumbulsari, semoga menjadi generasi yang bisa menebar benefit (syukur-syukur profit), bukan malah jadi penyakit.

Komentar

  1. Semoga pemerintah yang menjabat tidak hanya memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan tapi pembenahan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pemerintah sekarang sangat berambisi pada pembangunan dan pertumbuhan. Pembangunan Infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, investasi digencarkan dan dimudahkan meskipun analisis AMDAL-nya semrawut.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Terbuka untuk Para Jomblo

'Toxic Masculinity' dan Kesetaraan Gender

Sam Tobacco dan Rokok 'Tingwe'

Pemain Baru dan Tantangan Unai Emery

H-1 Lebaran Dini Hari di Warung Mie Instan

Kala Ratih

Aku Menghimbau "Green Living"