Catatan: Omong Kosong Pembangunan Infrastruktur Jalan

Sumber Gambar: Si Jago Merah/milik pribadi


Petanimencatat - Dalam perjalanan ke warung kopi, saya tadi sempat terjebak macet, dan sepertinya cukup lama. Posisinya di sekitar perlintasan kereta api di belakang mall Royal Plaza Surabaya. Saya dari arah utara, di bilangan Jetis Kulon.

Selain karena ada kereta yang melintas, jalan di daerah sana memang sempit dan ada simpang tiga di dekat perlintasan kereta itu. Saya tidak terkejut jika lalu lintas di sana sangat padat, karena jalur itu merupakan salah satu jalur utama ke/dari kampus Unesa. Tapi, meskipun tidak ada kereta yang melintas, biasanya di jam-jam tertentu tetap saja macet.

Perihal kemacetan, saya mempunyai sebuah catatan.

Tadi saya membaca sebuah berita yang berisi laporan penjualan kendaraan bermotor pada tahun 2018. Ada 1.152.641 unit kendaraan roda empat, dari berbagai merk, yang terjual di Indonesia. Artinya, ada 3.158 unit yang terjual dalam sehari atau ada 131 unit dalam satu jam atau kurang lebih ada 2 unit kendaraan yang terjual setiap satu menit.

Bagaimana dengan kendaraan bermotor roda dua? Angkanya lebih mencengangkan.
Ada kurang lebih 6.215.290 unit kendaraan roda dua yang terjual dalam kurun waktu yang sama dari dua produsen (saja): Honda dan Yamaha. Honda mampu melego sebanyak 4.759.202 unit. Sedangkan Yamaha sebanyak 1.456.088 unit.

Jika dalam setahun ada 6.215.290 unit kendaraan roda dua yang terjual, maka itu berarti ada 17.028 unit dalam sehari atau 709 unit dalam satu jam atau 11 unit kendaraan yang terjual per menit. Dan, saya ingatkan kembali. Angka ini hanya berasal dari 2 merk: Honda dan Yamaha.

Dari fakta ini saya jadi teringat pada pembangunan infrastruktur jalan di Indonesia. Apakah pembangunan infrastruktur itu adalah solusi jika di sisi lain masyarakat terus dirangsang menjadi masyarakat yang konsumtif?

Saya membacanya sederhana: pembangunan infrastruktur jalan untuk mengurangi kemacetan itu adalah omong kosong.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Terbuka untuk Para Jomblo

'Toxic Masculinity' dan Kesetaraan Gender

Sam Tobacco dan Rokok 'Tingwe'

Pemain Baru dan Tantangan Unai Emery

H-1 Lebaran Dini Hari di Warung Mie Instan

Kala Ratih

Aku Menghimbau "Green Living"